Rabu, 28 Desember 2011

TUGAS SOFTSKIL MATAKULIAH PERILAKU KONSUMEN Pedagang Pasar Tradisional Terancam

BAB 1
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
Banyak kajian yang menyebut pasar tradisional kini mengalami ancaman serius dari masifnya penetrasi dan ekspansi pusat perbelanjaan serta retail modern. Yang secara umum terdesaknya para pedagang pasar tradisional atau toko-toko lokal lainnya, disebabkan dalam bentuk menurunya omset penjualan barang dagangan. Namun sayangnya sampai dengan saat ini pun belum ada upaya serius dari berbagai banyak pihak, terutama dari pemerintah untuk mengantisipasi hal tersebut.
Dengan adanya penetrasi pasar modern secara makro ekonomi, tidak saja dapat mengancam pelaku pasar tradisional, tetapi termasuk juga kepelaku ekonomi pada sektor-sektor lainnya. Dari kondisi struktur perdagangan itu, maka dapat disimpulkan bahwa kondisi persaingan usaha di Indonesia makin mengarah pada pola monopoli/oligopoli sebagai pengaruh daripada globalisasi ekonomi pasar bebas.
1.2 Rumusan Masalah
Dalam rumusan malah ini menemukan bahwa yang paling terpengaruh oleh dampak pertama adalah mereka-lah yang pasokan barang dagangannya berasal dari industri/pabrikan dengan lokasi yang berdekatan dari toko modern. Sementara itu berbeda nasibnya dengan para pedagang yang lebih banyak menjual barang mentah atau produk pertanian dan industri desa.
Namun bagaimana perlindungan terhadap sistem nilai dan modal sosial, serta arah, aspek, dan model pengembangan pasar tradisional masih belum jelas dan sangat ditentukan oleh tafsir dan orientasi pemangku kebijakan daerah.
Dalam perlindungan dimensi dan elemen tersebut, semestinya juga dapat meliputi berbagai aspek komprehensif, hingga mencakup pembatasan kuota jumlah toko modern, penetapan lokasi dan jarak (zonasi), pembatasan jam buka toko modern, pembagian produk yang dijual, pengaturan perijinan, penyebaran kepemilikan dan penilikan toko modern, penyeimbangan hubungan antara pedagang besar, menengah, dan kecil (pembagian pangsa pasar), dan penegasan arah dan pola pembinaan pasar tradisional.
1.3 Tujuan Penelitian
Dilihat dari konteks kebijakan perlindungan pelaku pasar tradisional yang mencakup perlindungan terhadap elemen material, intelektual, dan institusional, semestinya ditujukan untuk melindungi sistem nilai kebersamaan dan kekeluargaan, modal sosial budaya produksi, sampai dengan seluruh elemen pelaku pasar tradisional.
Meskipun demikian arahan atau model perlindungan dan pengembangan perdagangan rakyat, telah memberi ruang lebar bagi eksistensi regulasi daerah. Bahkan sudah menunjukkan semangat dan ketegasan bagi pelaku pasar tradisional dengan sendirinya.



BAB 2
PEMBAHASAN
Pembahasan
Berdasarkan paparan di atas, maka strategi yang harus ditempuh dalam pengembangan pasar tradisional mencakup beberapa hal, yakni:
  • Penguatan organisasi pelaku pasar dalam pengembangan SDM pelaku pasar,
  • Kemitraan produsen lokal oleh koperasi pasar untuk mengembangkan produk lokal,
  • Pembelian secara kolektif melalui koperasi pasar untuk memperbaiki harga bagi produsen serta pedagang kecil,
  • Penataan pasar dan revitalisasi kios pada bagian zona depan untuk memaksimalkan fungsi pasar pada tempatnya,
  • Menggerakkan kecintaan publik sejak dini melalui berbagai promosi dimedia publik,
  • Melakukan dengan berbagai macam inovasi bisnis hingga dapat mengoptimalkan layanan kepada para pelanggan.
Sedangkan pada aspek pelaku :
  • Perlu adanya upaya yang lebih pada pengembangan modal material dan intelektual,
  • Dengan secara khusus pengembangan pada koperasi pasar, harus dapat dilakukan melalui perluasan basis keanggotaan, diversifikasi usaha, perluasan kemitraan, serta pendidikan anggota secara intensif.
Dengan semua hal tersebut, seumpamanya dapat dijadikan salah satu awal bagi kebijakan perlindungan dan pengembangan pasar tradisional, dan diharapkan juga dapat dijadikan pemantik bagi upaya pemerintah yang sedang berbenah dalam pengelolaan pasar tradisional.
Selain itu pada level pelaku langsung seperti dinas pasar, koperasi pasar, pedagang pasar, dapat merapatkan barisan untuk tetap semangat dalam bekerjasama mengembangkan pasar tradisional. Dengan begitu, maka semoga saja gebyar pasar tradisional tidak semakin meredup dan hilang keberadaannya.
Variabel – Variabel
Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah :
  • Pengaruh Budaya Terhadap Sikap Konsumen
  • Pengaruh Lingkungan Sosial Terhadap Sikap Konsumen
  • Pengaruh Karakteristik Individu Terhadap Sikap Konsumen
  • Pengaruh Psikologis Terhadap Sikap Konsumen
  • Pengaruh Strategi Pemasaran Terhadap Sikap Konsumen.
tenaga kerja manusia dalam hal membajak dan mengolah tanah.




BAB 3
PENUTUP
KESIMPULAN
Beberapa kesimpulan yang telah diperoleh dari semua permasalahan diatas adalah faktor-faktor yang berpengaruh terhadap sikap kepercayaan konsumen dalam pembelian barang dagangan kepada pihak produsen, hingga menunjukkan bahwa :
  • Perubahan budaya maupun peningkatan sikap psikologis konsumen, yang meningkat secara nyata terhadap sikap kepercayaannya dalam membeli dan mengkonsumsi produk lokal yang diperlukan.
  • Konsumen tidak perlu mempertimbangkan daripada lingkungan sosialnya, dalam membeli produk lokal dan peningkatan pada karakteristik individu konsumen tidak dapat menjadikan sikap kepercayaannya meningkat dalam membeli dan mengkonsumsi produk lokal yang diperlukan.
  • Konsumen tidak lagi merasakan adanya strategi pemasaran yang selama ini ditempuh perusahaan dan pemasar untuk dapat mendukung serta meningkatkan sikap kepercayaannya itu dalam membeli/mengkonsumsi produk lokal.
(definisi)… “dari pengertian Prilaku Konsumen diatas, ada 2 elemen penting (elemen proses pengambilan keputusan ; elemen kegiatan secara fisik). Dan kedua elemen tersebut dapat melibatkan individu dalam menilai, mendapatkan serta menggunkan barang/jasa. Jadi prilaku konsumen itu tidak hanya mempelajari apa yang harus dibeli/dikonsumsi oleh konsumen saja. Tetapi juga dimana dan bagaimana kebiasaan dalam berbagai kondisi macam apa saja produk/jasa yang harus dibeli.”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar